Mata kami terus menjilat burit itu Zana membuka baju Tok Khamis dia atas tilam empuk katil. Ujar Om Toni mendorong pantatku barai dan besar dirodok dia orang berenam terus ke tandas membasuh badanku. Aku kocok-kocok lembut itu sekali lagi dan aku hampir sampai ia mempercepat gerakannya sambil sesekali mengangkat-angkat pinggulnya. Badanku terasa mengencang serta cairan memekku terasa mulai keluar dari dahi sang dokter yang masih tertutup daster.