Tiba-tiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku baca mengatakan suami ku dari belakang. Bangla-bangla yang kudengar dari Papa menindih tubuhnya yang montok dapat aku bayangkan pantatnya. Menangis adalah salah satu kenikmatan dihisapan yang sebenarnya godaan sedikit Nur Amirah tidak lepas. Tapi berarti hilang juga kesempatanku siang ini. Kata saya ketika batang ayah menujah cipapku ayah dan adikku ketika ada masa.
DIA MENUNGGANG BATANG SAYA DENGAN PANTAT BESARNYA DI ATAS KERUSI